Page 70 - Al Ashri edisi 44
P. 70
IPTEK
umumnya siswa yang belajar di DEL merupakan tanpa awak,” demikian dikutip dari laman Facebook
anak-anak terbaik yang sudah diseleksi lewat sejumlah SMA Unggul Del.
tahapan. Alfred memaparkan, Gilbert Nadapdap adalah Program tersebut sudah dilakukan selama 15 kali
siswa asal Pematang Siantar sementara Parulian Manalu (15 tahun) ini. Untuk tahun 2016 diikuti oleh 22 tim.
merupakan siswa asal Tebing Tinggi. Terdapat dua tim dari Indonesia, salah satunya yaitu
Kedua siswa yang sudah diberangkatkan ke NASA SMA Unggul Del. Pada keikutsertaan pertama kali ini
tersebut merupakan murid yang memiliki keistimewaan tim SMA Unggul Del terdiri dari 10 orang siswa, dua
dalam berbagai hal. Bahkan unggul untuk beberapa orang mentor (guru), dan satu orang administrator.
bidang studi termasuk Kimia, Fisika, Biologi, Bahasa Ketua tim engineering dari SMA Unggul Del, Gilbert
Inggris dan Matematika. Nadapdap menjelaskan cara kerja penelitian tersebut
Keduanya dibawa ke NASA karena memang dalam kesempatan teleconference bersama Mendikbud
merekalah yang ikut terlibat bersama dua guru yang Anies Baswedan di kantor Kemendikbud, Jl Jenderal
saat ini mendampinginya ke negeri Paman Sam tersebut Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (23/3). Ia mengatakan
dalam suatu penelitian. bahwa dalam robot penelitian itu ada sebuah tabung
“Awalnya penelitian ini kita mengirimkan dua guru (chamber).
kita untuk belajar di NASA. Setelah pulang mereka “Tim mekanik misalnya membutuhkan glukosanya,
mengaplikasikan pengetahuan mereka di DEL dan ragi dan wadahnya. Tugas kita membuat robot penelitian
mengajarkannya kepada siswa-siswa kita,” katanya, (chamber) ini di luar angkasa. Penelitian ini dalam
Selasa (26/1/2016). robotnya panjangnya tuh sekitar 15 cm dan lebarnya
Silalahi mengatakan, bahwa dua siswa dan dua 3 dan tingginya 5 cm,” kata Gilbert. Ragi yang akan
guru tersebut telah melakukan berbagai uji coba di diteliti itu disimpan dalam tabung (chamber). Para siswa
lingkungan sekolah mereka. Bahkan mereka sudah SMA kemudian mengusahakan agar ada cahaya untuk
menghabiskan waktu dan tenaga untuk pencapaian yang fermentasi ragi.
membanggakan saat ini. Karena itu, Silalahi berharap “Untuk fermentasinya, butuh cahaya jadi kita butuh
kehadiran dua siswa dan keberangkatan mereka menuju LED dan glukosa di dalamnya ada pompa. Kesulitannya
NASA dapat menjadi inspirasi bagi pengambangan itu pengadaan pompa dan alat-alatnya susah di cari.
dunia pendidikan di daerah dan di nusantara. Barang-barangnya misal seperti pompa harus impor dari
Karena secara umum mereka dibina di DEL untuk Jerman, malah mahalan biaya kirimnya,” kata Gilbert.
membangun bangsa yang lebih baik dengan pola “Chamber terhubung dengan nutrisi ragi. Nanti
pendidikan iman, hati dan kepintaran. Jika melihat mata diprogram pada hari keempat nutrisi akan masuk ke
pelajaran yang dipelajari di DEL dan sekolah lain, pada dalam ragi,” kata salah satu guru SMA Unggul Del, Elin
dasarnya tidak ada perbedaan. Namun pihak pengelola Bawekes terpisah.
sekolah DEL memberikan jam belajar tambahan untuk Data-data penelitian dari luar angkasa itu tetap
setiap bidang studi. Sehingga siswa dapat belajar dan bisa dikontrol dari bumi. “Nanti modul itu ada power
memahami pendidikan itu lebih baik. dan usb port (mirip port flashdisk) akan dihubungkan
“Ini salah satu bukti bahwa kita mendidik mereka ke komputer astronot agar program jalan dan dapat
dengan pola yang sangat baik. Termasuk dari aspek mendownload data,” kata Elin.
kedisiplinan dan aspek pemahaman tentang pendidikan Sementara itu, tim program, Gosmos Manalu
itu sendiri,” katanya. menjelaskan apa yang dikontrolnya selama robot ada di
Hasil flight test micro laboratorium siswa SMA luar angkasa. “Yang kami kontrol itu ada LED, lampu 3
Unggul Del yang diuji di Valley Christian High School buah, kamera setelah itu pompa. Gimana cara kerjanya
(VCHS) bekerja sama dengan NASA, Amerika Serikat selama di luar angkasa,” kata Gosmos.
dinyatakan layak uji. Dikutip dari laman Facebook Elin menjelaskan kalau pertumbuhan ragi akan
SMA Unggul Del, hasil lab bertopik “Microaerobic diamati selama 1 minggu. Setelah itu program akan
Fermentation Under Microgravity” yang diuji pada 24- berhenti dan tim peneliti menunggu microlabnya
28 Januari 2016 dapat diluncurkan ke ruang angkasa kembali ke bumi pada bulan Mei untuk dianalisis kadar
pada 30 Maret 2016 dari Space X, Los Angeles. alkoholnya. “Tujuannya melakukan penelitian pada
Proyek yang dilakukan SMA Unggul Del di San alkohol yang bisa dipakai sebagai sumber energi atau
Jose, Amerika Serikat ini merupakan salah satu program anti bakteri atau antiseptik,” kata konseptor penelitian,
International Space Station Project atau Proyek Stasiun Rudini Silitonga.
Ruang Angkasa. Proyek ini merupakan partnership Menurut Elin, pada bulan November, hasil penelitian
dengan Valley Christian High School (VCHS) bekerja ini akan dipublikasikan di Washington DC. Elin
sama dengan NASA, Amerika Serikat. menjelaskan kalau sekolahnya mengikuti seleksi yang
“Kegiatan utama ISS Project adalah melakukan dilakukan di Valley Christian Highschool. SMA Valley
penelitian di stasiun ruang angkasa milik NASA. VCHS itu bekerjasama dengan perusahaan Nanoracks untuk
ditunjuk sebagai sekolah pelaksana kegiatan. Tahapan menerbangkan project ke antariksa lewat roket NASA.
ISS Project mencakup Workshop Mentor, Penyiapan “Ada 6 modul diterbangkan dengan 22 microlab.
Dokumen dan Perakitan Microlab, Engineering Test, 1 modul 4 microlab. Di dalam microlab ada chamber
Flight Test, Launch Microlab ke ISS dan Analisis Data. (tabung), jadi ada 22 kelompok penelitian yang ikut
Intinya proyek penelitian tim ISS dirancang dalam dalam project ini. 22 peserta itu ada yang dari negara
sebuah microlab yang akan dikirim ke ISS melalui roket US, Finland, dan Indonesia,” tutupnya
68 ed
edisi 44isi 44